Waspada Serangan Fall Army Worm!
Waspada Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang mulai menganggu produktivitas jagung pada musim tanam April - September 2024. OPT tersebut adalah ulat grayak tentara / Fall Army Worm (Spodoptera frugiperda). FAW merupakan hama asli daerah tropis dari Amerika Serikat hingga Argentina. Ulat FAW dapat menyerang lebih dari 80 spesies tanaman, termasuk jagung, padi, tebu, sayuran, dan kapas. FAW dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan apabila tidak ditangani dengan baik. Pada Senin, 29 Juli 2024, FAW ditemukan di beberapa tanaman jagung di Kebun IP2SIP Bajeng, Kab. Gowa.
Penyebaran FAW memang begitu cepat, hingga menimbulkan dampak serius yang sangat merugikan. Mengenalinya dengan lebih detail dan kemudian melakukan upaya pengendalian yang maksimal merupakan solusi yang baik untuk mengatasi serangan hama tersebut.
Ciri-ciri Fall Army Worm
- Memiliki bintik (pinacula) pada tubuh bagian dorsal berwarna gelap.
- Kepala berwarna gelap dengan terdapat huruf Y terbalik berwarna pucat dibagian
depan kepala.
FAW dapat merusak tanaman jagung dalam waktu singkat. Fase yang paling merusak yaitu fase larva atau ulat. Hama FAW merusak pertanaman jagung dengan cara menggerek daun tanaman jagung. Bahkan, pada kerusakan berat, kumpulan ulat ini seringkali menyebabkan daun tanaman hanya tersisa tulang daun dan batang tanaman jagung saja. Apabila kumpulan ulat jagung ini mencapai kepadatan rata-rata populasi 0.2 – 0.8 ulat per tanaman. Akibatnya, itu menjadikan pengurangan hasil produksi sebanyak 10 – 20%.
Siklus Hidup Fall Army Worm
Telur diletakkan berkelompok di bawah atau atas permukaan daun, awalnya berwarna putih bening atau hijau pucat, hari berikutnya berubah menjadi hijau kecoklatan, dan berwarna cokelat saat akan menetas.
Larva atau Ulat terdiri dari 6 stadia instar, ulat instar 1-5 berwarna pucat kemudian berwarna cokelat hingga hijau muda dan berubah menjadi lebih gelap pada tahap perkembangan akhir, lama stadia ulat sekitar 12-20 hari. Ulat instar akhir (stadia 6) atau instar 3 adalah stadia ulat yang paling mudah diidentifikasi. Terlihat empat titik hitam yang membentuk persegi di segmen kedua terakhir (segmen ke-8 abdomen) tubuhnya. Kepala berwarna gelap; terdapat bentukan huruf Y terbalik berwarna lebih terang di bagian depan kepala.
Pupa atau Kepompong berwarna cokelat gelap biasanya berada di permukaan tanah, masa berpupa berlangsung selama 12-14 hari sebelum tahap dewasa muncul.
Imago atau Ngengat, memiiki bentangan sayap selebar 3-4 cm, sayap bagian depan berwarna cokelat gelap, sedangkan sayap belakang berwarna putih keabuan. Ngengat hidup 2-3 minggu sebelum mati. Ngengat betina dalam satu siklus hidupnya mampu bertelur hingga 1000 telur.
Gejala Serangan Fall Army Worm
- Adanya bekas gerekan dari ulat
- Pada permukaan atas daun atau disekitar pucuk tanaman jagung, ditemukan serbuk kasar seperti serbuk gergaji.
- Ketika populasi ulat FAW ini sangat tinggi, maka bagian tongkol jagung juga akan diserang oleh hama ini.
Salah satu hal penting yang perlu diketahui oleh petani jagung di lapangan untuk mengendalikan hama tersebut adalah dengan melakukan pengamatan langsung pada pertanaman jagung. Lalu melakukan upaya pengendalian sedini mungkin membasmi ulatnya dengan menggunakan Insektisida yang tepat.
Rekomendasi aplikasi insektisida yang tepat sebaiknya dilakukan pada sore hari menjelang matahari tenggelam, mengingat FAW merupakan hewan yang aktif pada malam hari. Upaya tersebut untuk memaksimalkan hasil penyemprotan, karena insektisida dapat mengenai langsung kulit ulat. Guna mencegah resistensi FAW terhadap insektisida, lakukan rotasi penggunaan bahan aktif. Bahan aktif pestisida yang dapat digunakan antara lain Emamectin Benzoate, Thiamethoxam, Cyantraniliprole, dan Spinetoram.
__________
Terima kasih telah membaca artikel kami. Kami ingin mengajak Anda untuk terus menjelajahi dan memperdalam pengetahuan Anda. Temukan berita terbaru dan artikel bermanfaat dengan mengklik tautan berikut "Klik di sini".